Senin, 21 April 2025

Vaksin Ebola Dicoba Lagi Pada Manusia

JAKARTA- Sebuah studi vaksin Ebola baru mulai di Sierra Leone menguji vaksin pada ribuan orang yang bekerja untuk melawan epidemi. Hal ini dikutip Bergelora.com Jumat (24/4) seperti yang dilansir oleh www.livescience.com beberapa waktu lalu.

 

Para peneliti mendaftarkan sekitar 6.000 orang petugas kesehatan atau orang lain yang berada di garis depan dalam menangani wabah Ebola, seperti petugas kebersihan di klinik dan pekerja pemakaman. Penelitian ini akan dilakukan di lima kabupaten di Sierra Leone yang telah paling terjangkiti wabah Ebola.

Peserta akan menerima vaksin Ebola baik langsung atau enam bulan kemudian. Para peneliti kemudian akan membandingkan tingkat pengaruh dari vaksin Ebola itu pada setiap manusia yang diberikan vaksinasi.

“Saya berharap bahwa apa yang kita pelajari dari uji klinis ini akan membantu kita lebih dekat untuk mencari alat yang aman dan efektif untuk melindungi manusia terhadap wabah Ebola dimasa depan,” demikian Direktur Pusat Imunisasi dan Penyakit Pernapasan (Centers for Disease Control and Prevention), Dr. Anne Schuchat beberapa waktu lalu.

Vaksin, yang disebut VSV-ZEBOV, terdiri dari virus yang menginfeksi hewan tikus, sapi, babi dan kuda, yang disebut virus vesikuler stomatitis (VSV). Dalam vaksin, satu gen dari VSV telah digantikan dengan gen untuk protein luar dari virus Ebola-strain Zaire, yang merupakan strain yang menyebabkan wabah saat ini.

Vaksin tidak dapat menyebabkan Ebola, namun para peneliti mengatakan mereka berharap dapat merangsang sistem kekebalan tubuh cukup untuk melindungi dari penyakit. Sebelumnya vaksin tersebut telah diuji untuk keselamatan pada 800 orang di Amerika Serikat, Kanada, Afrika dan Eropa. CDC melakukan studi dalam kemitraan dengan beberapa lembaga kesehatan di Sierra Leone.

Pejabat di Sierra Leone mengatakan bahwa karena belum jelas apakah vaksin itu dapat memberikan perlindungan yang cukup dari serangan Ebola, maka orang yang menerima vaksinasi masih harus melakukan tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi diri dari penyakit, termasuk memakai semua peralatan pelindung diri yang dianjurkan ketika merawat orang sakit.

Saat ini efektivitas vaksin Ebola sedang benar-benar diteliti kemampuannya karena ada penurunan kasus Ebola di Afrika Barat dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut WHO, pada minggu dari 29 Maret-5 April, hanya ada 30 kasus baru Ebola dilaporkan di Guinea, Liberia dan Sierra Leone. Ini merupakan angka terendah pada kasus baru dalam seminggu sejak Mei tahun lalu. Di Sierra Leone, ada sembilan kasus baru dilaporkan pada minggu 29 Maret sampai April 5.

“Tentu saja, kami senang bahwa epidemi membaik di Sierra Leone dan negara-negara sekitarnya, dan jumlah kasus telah turun,” kata Dr. Anne Schuchat.

Para peneliti telah menyesuaikan percobaannya untuk memaksimalkan keberhasilannya dan mereka berencana untuk menentukan keberhasilan dalam berbagai cara, termasuk melihat tingkat respon imunitas masyarakat untuk vaksin. Namun meskipun jumlah kasus telah turun, orang-orang terus terinfeksi di wilayah tersebut.

WHO mencatat, sejak wabah Ebola dimulai di Afrika Barat tahun lalu, sudah ada lebih dari 25.500 kasus dan lebih dari 10.000 kematian akibat penyakit ini. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru