MATARAM – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengapresiasi penggunaan dana desa di desa Bukbuk dan Peletuan Indah, Kabupaten Lombok Barat. Apalagi, dana desa digunakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengembangkan industri perikanan desa.
“Di Desa tadi lihat sendiri manfaatnya banyak. Keterlibatan masyarakatnya meningkat,” ujar Marwan usai melakukan sidak di desa Bukbuk, Lombok tengah, Sabtu (31/10).
Selain di desa Bukbuk, Marwan juga mengunjungi penggunaan dana desa di desa peletuan Indah yang digunakan untuk rintisan BUMDes.
“Kalau disini rintisannya BUMDes, untuk mengelola perikanan. Kedepan harus ada lebih banyak lagi rintisan BUMDes di desa-desa yang lain,” ujar Marwan.
Menurut Kepala Desa Peletuan Indah, Alwan Jayadi Ningrat, output dari rintisan BUMDes yang ingin dicapai adalah merintis dan mengembangkan industri perikanan.
“Disini pusatnya perikanan Lombok Barat. Kita bisa menghasilkan 200 ton per empat bulan. Jadi disini rencananya untuk proteksi desa membangun pakan termasuk kebutuhan pangan,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid menjelaskan bahwa pencairan dana desa tahap I sudah mencapai 100 persen, dan tahap II sudah mencapai 97 persen.
“Untuk tahap ketiga sudah ada yang mengajukan. Kabupaten Lombok Barat merupakan kabupaten nomor tiga di NTB yang cepat dalam penggunaan dana desa,” ujar Fauzan.
Fauzan menjelaskan penggunaan dana desa sejumlah Rp 37 Miliar yang diperuntukkan untuk 119 desa, mayoritas digunakan pembangunan fisik.
“Pembangunan fisik, seperti tadi itu awalnya jalan setapak. Rakyat menyumbangkan tanahnya, untuk dibuat lebih lebar lagi,” ujarnya.
Selain untuk pelebaran jalan, fauzan menjelaskan pemerintah daerah dimasa depan menyiapkan desaign desa untuk pengelolaan sampah.
“Karena sampah ini merupakan masalah di Lombok Barat. Bagaimana sampah dapat memberikan hasil ekonomi,” tutup Fauzan. (Lahmuddin)