Kamis, 30 Maret 2023

Wow…! Satgaskes TNI Vaksinasi 13.336 Anak di 224 Kampung Kabupaten Asmat

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. beserta rombongan ke Papua untuk melihat sejauh mana penanganan wabah penyakit campak dan gizi buruk kepada warga Asmat yang dilakukan oleh Satgas Kesehatan TNI di Timika, Papua, Rabu (31/1). (Ist)

TIMIKA-  Satuan Tugas Kesehatan (Satgaskes) TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) sudah melaksanakan vaksinasi terhadap 13.336 anak-anak di 224 kampung Kabupaten Asmat, Papua, termasuk mengatasi permasalahan gizi buruk. Artinya, tahap awal penanganan KLB Campak sebagaimana yang sudah dilaksanakan oleh Satgaskes TNI secara umum sudah selesai, selanjutnya akan terus dilakukan proses penyembuhan dan pendampingan.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dihadapan awak media di Hotel Rimba, Timika, Papua, Kamis (1/2).

“Pada dasarnya, apa yang dilaporkan Dansatgaskes TNI KLB kepada saya tentang wabah penyakit campak sudah selesai diatasi, namun masih perlu dipantau dan dimonitor agar wabah tidak muncul lagi ,” kata Panglima TNI.

Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, apa yang dilakukan oleh TNI, seperti menambah kekuatan dokter secara bertahap, sehingga nantinya dokter-dokter spesialis akan diprioritaskan pada kampung-kampung yang memang diperlukan. “Selain itu, Tim Satgaskes TNI akan diperkuat dengan  alat komunikasi yang dimiliki oleh TNI agar dapat membantu untuk memantau dari kampung ke distrik dan dari distrik ke kabupaten,” ujarnya.

Terkait transportasi di Kabupaten Asmat, Panglima TNI mengatakan bahwa walaupun ada tiga Heli TNI yang beroperasi, namun tidak semua kampung bisa dipakai untuk mendarat. Saat ini sudah masuk Kapal TNI Angkatan Laut yang relatif lebih kecil untuk membantu melalui sungai maupun rawa-rawa. “Lebih efektif menggunakan kapal untuk mendorong logistik dan pergeseran personel ke kampung-kampung yang memang diperlukan,” ucapnya.

Disisi lain, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan bahwa hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh TNI secara mandiri akan menjadi bahan laporan kepada Presiden RI untuk ditindaklanjuti oleh Kementerian Sosial, Kesehatan, Dalam Negeri dan Kominfo.

Sebelumnya, kedatangan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. beserta rombongan ke Papua untuk melihat sejauh mana penanganan wabah penyakit campak dan gizi buruk kepada warga Asmat yang dilakukan oleh Satgas Kesehatan TNI bersama Kementerian Sosial RI, Kementerian Kesehatan RI, Kepolisian dan Pemda setempat. Demikian disampaikan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah dihadapan awak media di Bandara Moses Kilangin Internasional, Timika, Papua, Rabu (31/1).

Kapuspen TNI menjelaskan bahwa kedatangan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk melihat perkembangan secara langsung pelayanan medis kepada warga di Asmat. “Panglima TNI ingin melihat langsung dan menerima laporan dari Dansatgas Kesehatan TNI mengenai kendala dan kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas di lapangan,” katanya

Lebih lanjut Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah menyampaikan bahwa agenda Panglima TNI hari ini akan ke Kabupaten Asmat dengan menggunakan Helikopter untuk meninjau langsung perkembangan hasil yang sudah dicapai oleh Satgas Kesehatan TNI. “Semoga cuaca hari ini baik sehingga kunjungan Panglima TNI dapat berjalan lancar dan aman,” ujarnya.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, terkait bantuan kemanusiaan, Kapuspen TNI menyampaikan bahwa pada tanggal 26 Januari 2018, TNI telah mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa bahan makanan, minuman, obat-obatan, perlengkapan alat masak dan pakaian dengan total 838 koli seberat 13.283 kg dengan menggunakan pesawat Hercules TNI AU.

“Pada tanggal 27 dan 30 Januari 2018, TNI bersama institusi lainnya mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan, selimut dan bahan makanan tambahan, Imukal (makanan bentuk sereal) termasuk alat peralatan dapur bagi warga Kabupaten Asmat, Papua,” ungkapnya.

Disisi lain, Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah mengatakan bahwa sampai saat ini untuk penambahan tenaga medis akan dilihat berdasarkan situasi di lapangan  dan kemampuan yang ada. “kita juga perlu mengatur rotasi bagi tenaga medis supaya  mereka tidak lelah, sehingga  tenaga medis tetap ada dan  kegiatan penanggulangan berjalan sampai wabah campak dan gizi buruk Kejadian Luar Biasa (KLB) di Asmat dapat teratasi,” ujarnya. (Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.)

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,592PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru