Sabtu, 24 Mei 2025

BENERAN GAK SIH…? Menteri Bahlil: Pabrik Baterai Listrik Rp142 Triliun Segera dibangun di Karawang Bulan Depan

JAKARTA- Groundbreaking atau peletakan batu pertama pabrik baterai listrik (EV battery) milik PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) akan dilakukan pada bulan depan alias Juli 2021.

Hal tersebut disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Rakornas HIPMI, akhir oekan kemarin.

Bahlil menyebut, pabrik hasil konsorsium dengan perusahaan asal Korea Selatan, LG Chem dan asal China, Contemporary Amperex Technology (CATL) ini menjadi investasi terbesar di RI setelah masa reformasi. Nilai investasinya mencapai US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 142 triliun.

“LG ini sudah mulai groundbreaking bulan Juli, paling lambat Agustus awal kita sudah kita bangun, ini bukan cerita dongeng, ini sudah kita lakukan,” katanya.

Sejalan dengan akan segera dibangunnya pabrik ini, lanjutnya, pemerintah telah melakukan pelarangan ekspor nikel ke luar negeri. Pasalnya nikel ini akan menjadi bahan baku utama produksi EV battery ini nantinya.

Targetnya, dengan adanya IBC ini akan menjadikan Indonesia sebagai produsen baterai untuk kendaraan listrik terbesar di dunia.

“50% komponen dari baterai mobil listrik adalah baterai, dan baterai itu bahan bakunya paling besar itu adalah nikel dan nikel 25% total cadangan dunia itu ada di Indonesia, mangan ini paling banyak di Sulawesi Tenggara, lalu Kobalt yang merupakan produk turunan dari nikel. Hanya litiumnya kita impor dari Australia,” terang Bahlil.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, lebih lanjut, dia juga menyinggung mengenai keterlibatan pengusaha lokal dalam proyek besar EV battery ini. Pengusaha dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel bisa turut andil nantinya.

“Investasi yang masuk wajib bergandengan dengan pengusaha daerah kalau nggak bisa bagaimana caranya biar bisa dengan cara kita, nggak boleh pengusaha daerah hanya jadi penonton, pengusaha daerah harus ikut, dan harus ikut mengambil bagian,” tandasnya.

Untuk diketahui pabrik ini akan dibangun di Kota Deltamas, Karawang, Jawa Barat. Pada pembangunan tahap pertama ini akan memiliki kapasitas produksi 10 gigawatt hour (GWh) dengan offtaker dari Hyundai.

IBC atau PT Industri Baterai Indonesia dibentuk oleh empat BUMN yaitu Mining and Industry Indonesia (Mind Id), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan Antam, yang memiliki mandat khusus untuk mengelola ekosistem industri baterai kendaraan bermotor listrik (electric vehicle battery/EV battery) yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Sementara itu, konsorsium LG terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LG International, POSCO dan Huayou Holding.

LG Energi Solution saat ini merupakan salah satu produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia. LG Electronics (LG Group) merupakan perusahaan terbesar kelima di Korsel pada tahun 2020 menurut majalah Fortune. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru