Selasa, 1 Juli 2025

Cie cieee…! Andi Arief: Prabowo Stagnan, Jokowi Sulit Naik, Ayo Tarohan Sepeda!

Presiden RI Joko Widodo dan Mantan Presiden RI, Soesilo Bambang Yudhoyono (Ist)

JAKARTA- Sampai hari ini elektabilitas Prabowo stagnan. Sementara Jokowi juga sulit naik meski unggul. Figur calon wakil presiden akan menentukan. Figur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demokrat (PD) akan ikut menentukan. Beberapa alternatif bagi Partai Demokrat disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (24/1)

“Ini alternatif. Banyak yang menduga AHY akan dipasangkan   (sebagai calon wakil presiden-red) dengan Jokowi. Bisa saja dugaan itu benar. Tapi jangan lupa endorsmen SBY ke Prabowo 2014 suaranya melonjak,” ujarnya.

Selama ini menurutnya, hubungan baik antara Ketua Umum Partai Demokrat,  Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Prabowo dan Jokowi serta tokoh lain selalu terjaga.

“Kalaupun AHY dengan Prabowo berpasangan, bisa terjadi,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan tentang koalisi Partai Demokrat dan Golkar, PKB, PAN dan PKS yang pernah dilakukan

“Sejarah sudah membuktikan 10 tahun juga berlangsung baik. Kemungkinan 2019 juga ada,” ujarnya.

Taruhan Sepeda

Selain itu, Andi Arief juga menghitung bagaimana kalau Prabowo merelakan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan AHY melawan Jokowi berpasangan dengan Budi Gunawan (BG) atau Puan Maharani

“Bener-bener rela gak? Kalau boleh memilih, saya anjurkan Anies berpasangan dengan AHY melawan Jokowi dengan BG atau Puan. Kalah pun akan jadi perjalanan menuju 2024. Kemungkinan Anies dan AHY menang juga cukup besar Mari bertaruh sepeda,” ujarnya.

Sebelumnya ia memaparkan bahwa Anies dan AHY serta Pak Gatot Nurmantyo adalah alumni Pilkada Jakarta yang sudah mendapat elektabilitas sebagai kandidat capres dan wapres.

Menurutnya, tidak akan menarik membayangkan apa yang terjadi saat debat program antara Jokowi dan Prabowo jika hanya keduanya maju pilpres 2019.

“Tidak mungkin 3 calon pilpres, mengapa? Pendaftaran capres agustus 2018, partai-partai dipaksa dukung. Kecuali Partai Demokrat dan PDIserta oposisi,” katanya.

Kalau Gerindra dan PKS jalan sendiri maka menurutnya, Partai pendukung Jokowi juga demikian.

“Kemungkinan koalisi PDI-P dan Demokrat? Hanya Tuhan yang tahu. Ingat aja, Partai Demokrat yang selalu menang dalam usung kader di Pilpres berupaya punya capres sendiri, kalaupun tidak, akan ikut yang pasti menang,” (Web Warouw).

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru