Kamis, 12 September 2024

Forum RT-RW : Dirikan RT Siaga Teroris Untuk Membersihkan Depok

DEPOK- Seperti diketahui, Kota Depok menjadi menjadi salah satu tempat “kosan” kelompok-kelompok teroris. Aparat keamanan sudah beberapa kali melakukan operasi penangkapan teroris di kota Depok. Untuk itu masyarakat kota Depok perlu segera aktif membersihkan kota Depok dari sarang-sarang terorisme. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Forum Komunikasi RT-RW Kota Depok, Riswan Lapagu kepada Bergelora.com di Depok, Senin (16/1).

“Setiap RT harus mendirikan RT Siaga yang terdiri dari masyarakat untuk memastikan dilingkungannya tidak ada lagi, kos-kosan yang mencurigakan. Kalau ada yang mencurigakan segera lapor ke pos polisi terdekat,” ujarnya.

Mantan Dewan Pengurus Yayasan Lembaga bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Ini juga menyatakan bahwa rencana untuk mengembalikan kewenangan penangkapan dan pemeriksaan pada Badan Intelejen Negara (BIN) hanya akan menimbulkan tumpang tindih dengan aparat kepolisian dan menyebabkan pelanggaran hukum dan hak sipil.

“Kalau dipaksakan maka akan menciderai demokrasi dan hak-hak sipil. Ini involutif dan tidak produktif,” ujarnya.

Namun dengan melibatkan masyarakat, maka pembibitan terorisme dapat dicegah sejak dari awal,–langsung oleh masyarakat yang akan membantu kerja-kerja aparat intelejen dan aparat hukum.

“Menghadapai terorisme hanya bisa dilakukan dengan melibatkan rakyat dengan menangkal paham-paham terorisme yang biasanya bersumber dari intolerensi pada Suku, Agama dan Ras tertentu,” ujarnya.

RT-RT Siaga di Depok menurutnya harus lebih ketat mendata dan mengawasi para pengontrak rumah dan kos-kosan sehingga tidak lagi kecolongan ada kelompok-kelompok teroris yang bersembunyi dtengah masyarakat Depok.

“Serara periodik pengurus RT dan masyarakat melakukan sweeping di rumah-rumah kontrakan serta intens berkoordinasi dan komunikasi dengan Bimas Kamtibmas maupun Babinsa yang ada di wilayah masing-masing. Kalau dahulu ada siskamling, kenapa sekarang kita tidak buat RT Siaga Teroris dan menghidupkan kembali siskamling,” ujarnya.

Riswan Lapagu mengatakan pasca teror bom di Sarinah Thamrin Jakarta, Kamis (14/1) lalu, hampir semua jajaran aparat keamanan sipil, militer maupun kepolisian, melakukan pengamanan extra ketat di lokasi-lokasi keramaian umum dan vital. Aparat kepolisian misalnya melakukan sweeping di tempat-tempat yang diduga menjadi area persembunyian teroris. Model pengaman seperti itu sudah berulang kali dikerjakan aparat keamanan manakala sehabis terjadi teror bom. Setelah suasana agak tenang maka menjadi longgar lagi pengamanan dari aparat keamanan. Tidak ada konsistensi dan kontinuitas bagi aparat keamanan untuk tetap menerapkan sistem pengamanan extra-ketat, walau dalam suasana aman.

“Namun dengan melibatkan masyarakat lewat RT-RT Siaga maka, pencegahan terorisme akan efektif dan efisien karena lebih sistimatis, masif, konsisten dan jangka panjang,” ujarnya. (Web Warouw)

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru