Senin, 7 Oktober 2024

IGJ: Tarif Listrik Naik Untuk Bayar Hutang Luar Negeri

JAKARTA- Setiap dua bulan sekali PLN menaikkan tarif dasar listrik, alasannya untuk mencapai harga keekonomian Padahal yang terjadi adalah rakyat harus membayar listrik semakin mahal kepada PLN untuk menutup bunga dan cicilan hutang luar negeri PLN yang semakin menggunung. Hal ini disampaikan oleh peneliti Institute For Global Justice (IGJ), Salamuddin daeng kepda Bergelora.com di Jakarta, Senin (20/10).

 

Menurutnya, di sisi lain peringkat hutang PLN semakin mantap dan masuk dalam gobal 500 fortune bersama Pertamina. Hal ini semakin membuat perusahaan ini terbius memburu hutang. Setiap tahun PLN sibuk memburu utang luar negeri.

“Padahal tidak ada perubahan signifikan dari pembangunan infrasruktur dan pelayanan listrik di dalam negeri,” ujarnya.

Ia menjelaskan, setiap tahun PLN mencetak hutang. Pada bulan November 2009 PLN menerbitkan global bond senilai US$1,25 miliar. September 2011 menandatangani Program Surat hutang Global Jangka Menengah (GMTN) sebesar US$2 miliar. Pada Bulan Oktober 2012, meningkatkan hutang  US$1 billion.

“Pada bulan Juni 2013 PLN mengambil hutang Rp 10 trillion regular bonds dan Rp 2 billion IDR sukuk dan September 2014 kembali berencana berhutang US$2 billion,” jelasnya.

Padahal ia mengingatkan bahwa laporan keuangan PLN 2013 hutang PLN telah mencapai Rp 462,6 Triliun, setara dengan 77,6 Persen seluruh aset PLN.

“Ini membahayakan ! mengingat dominasi kepemilikan asing dalam surat utang PLN. Hingga semester 1 tahun 2014 ini sebanyak 81,6 % utang PLN adalah dalam bentuk dolar Amerika Serikat,” katanya.

Akibatnya PLN menurutnya terus menaikkan tarif listrik untuk mengeruk rupiah dari rakyat yang tentu saja akan memberati beban ekonomi bagi rakyat.

“Ke depan daya keruk uang rakyat akan semakin ditingkatkan seiring desakan pada pemerintah Jokowi untuk menaikan harga BBM yang tentu akan memicu tingginya ongkos produksi PLN,” jelasnya

Namun menurutnya semua sangat bergantung pada Presiden Jokowi yang akan mMendukung kenaikan harga listrik gila-gilaan agar PLN sanggup membayar hutang. Karena jika bangkrut maka secara otomatis asing akan mengambil alih PLN sebagaimana cita-cita mereka sejak lama,” tegasnya.

Konsekuensinya menurutnya, Presiden Jokowi harus tega memeras rakyat demi membayar bunga dan cicilan  utang PLN tanpa tahu sampai kapan hutang itu dapat dilunasi.

“Jadi rakyat harus bersiap untu kembali membanting tulang serajin rajinnya, agar bisa mendukung pemerintahan Jokowi membayar hutang-hutang luar negeri. Salah satunya dengan membayar kenaikan harga listrik dan kenaikan harga BBM sebentar lagi,” jelasnya. (Calvin G. Eben-Hazer)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru