Senin, 4 November 2024

JANGAN SAMPAI TERLANTAR NIH…! Jokowi Resmikan Pusat Riset Genomik: Yang Penting Kita Ada Benih Unggul

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pusat riset genomik di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Jokowi mengungkit riset hortikultura Indonesia yang masih ketinggalan jauh dari negara lain.

“Di negara kita sendiri saya lihat riset-riset pangan dan hortikultura masih jauh ketinggalan dari negara lain,” kata Jokowi dalam siaran langsung di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/10/2024).

Jokowi menyebut contoh produksi kopi di Indonesia yang masih kalah jauh dibanding negara lain. Oleh karena itu, ia mengapresiasi adanya pusat riset pertanian ini.

“Misalnya urusan kopi saja, produksi per hektare kita cuma 2-2,3 ton per hektare, negara lain bisa 8-9 ton per hektare. Artinya bibit, benih unggul yang kita miliki kalah dari mereka. Padi juga sama, per hektare kita baru 5,2 ton negara lain bisa sampai 7 ton, artinya riset di sini kita masih kalah dengan negara lain,” ujarnya.

“Oleh sebab itu, saya sangat mengapresiasi, sangat menghargai dibukanya pusat riset genomik pertanian ini agar produksi kita per hektare baik itu kemenyan, baik itu kopi, baik itu padi, baik itu kentang, baik itu bawang merah, bawang putih semuanya per hektare harus naik. Karena kita telah memiliki pusat riset yang sangat baik di Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatra Utara ini,” ucapnya.

Jokowi mempersilakan pusat riset itu bekerja sama dengan siapa pun. Yang terpenting, menurutnya, Indonesia terus menghasilkan bibit unggul demi produktivitas bahan pangan.

“Kerja sama dengan siapapun silakan, dengan negara manapun silakan. Paling penting kita ada benih unggul, bibit unggul sehingga produktivitas padi dan bahan pangan kita naik per hektare,” ucapnya.

Dukung Keamanan Pangan

Sebelumnya Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pembangunan pusat riset genom Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Sumatera Utara merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Dalam acara Indonesia Solar Summit 2024 di Jakarta, Rabu, Luhut mengatakan pusat riset genom itu dibangun agar Indonesia dapat mengembangkan benih unggul untuk berbagai jenis tanaman pangan, seperti kentang, bawang putih, bawang merah, dan cabai.

Ini juga menurutnya penting dilakukan karena dunia saat ini menghadapi ketidakstabilan geopolitik dan perubahan iklim.

“Dan dalam waktu 2–3 tahun ke depan, kita dapat melihat benih terbaik dari kentang, bawang, cabai, dan lainnya,” ucap Luhut.

TSTH2 di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara dibangun sejak 2021 dan dikelola oleh Institut Teknologi Del.

Selain untuk menciptakan bibit unggul tanaman hortikultura, TSTH2 juga akan menjadi laboratorium pengembangan tanaman herbal.

Dalam pengembangan TSTH2, Indonesia bekerja sama dengan Beijing Genomic Institute. Menurut Luhut, China telah berhasil memproduksi obat-obatan herbal sendiri dari tanaman langka.

Luhut, dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah dengan Kementerian Dalam Negeri pada 5 Agustus, mengatakan bahwa pada tahap awal akan ditanam tanaman herbal dari berbagai macam tanaman langka Indonesia di tanah seluas 5 hektare.

TSTH2 itu akan menjadi tempat pengembangan tanaman herbal menggunakan teknologi genomik atau rekayasa genetika, dengan tujuan menghasilkan obat-obatan herbal yang sesuai standar.

Berdasarkan data Riset Tumbuhan Obat dan Jamu oleh Kementerian Kesehatan, terdapat 32.013 ramuan pengobatan tradisional dan 2.848 spesies tumbuhan yang telah teridentifikasi sebagai tumbuhan bahan obat tradisional.

Saat ini, pembangunan TSTH2 tengah memasuki tahap 2, dan direncanakan diresmikan pada bulan depan. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru