JAKARTA- Sebelum memastikan Jusuf Kalla menjadi pasangan calon wakil presiden, calon presiden Jokowi sempat memanggil dan meminta Jusuf Kalla agar tidak melibatkan keluarga berbisnis dengan pemerintahan.
Tim Sukses Jokowi, LetJen (Purn) Luhut Binsar Panjaitan kali ini dipanel dengan Tim Sukses Prabowo Subianto, Hasyim Djojohadikusumo dalam forum Gereja Mendengar Visi dan Misi Capres, di Sekolah Tinggi Teologia, Jakarta, Senin (2/6).
“Waktu itu JK mengiyakan dan berjanji tidak akan melibatkan keluarga berbisnis dalam pemerintahan,” demikian ujarnya menjawab pertanyaan atas keraguan masyarakat akan kemampuan calon presiden Jokowi untuk tegas pada Jusuf Kalla.
Letjen (Purn) Luhut Panjaitan juga memastikan bahwa tidak benar Jokowi bisa menjadi boneka dan membiarkan korupsi dilakukan dalam pemerintahannya kelak.
“Selama ini kan sudah dia praktekkan dalam pemerintahannya di Jakarta. Jokowi tegas memberantas dan mencegah korupsi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga Hasyim Djojohadikusumo membuktikan bahwa Prabowo Subianto juga bersih dari korupsi dan berpengalaman dalam memerangi korupsi.
Ia menyampaikan , sewaktu Prabowo diberhentikan dengan hormat dan dapat uang pensiun karena tidak dipecat, Panglima Wiranto pernah meminta BPK agar memeriksa Kostrad dan Koppassus.
“Namun tidak ada bukti Prabowo mencuri. Yang ditemukan harta Kostrad dan Koppassus bertambah. Tidak ada yang dijual. Buktinya di setiap TPS di kompleks Koppassus, Cijantung Gerindra dapat 95 persen, karena dia tidak pernah curi dari satuan,” jelasnya.
Demikian juga nantinya, sebagai presiden, Prabowo Subianto menurut Hasyim akan melanjutkan perlawanan pada korupsi dengan cara menambah tenaga penyidik.
“Kakak saya ini jujur dan emosional. Tapi kalau soal membantu orang lain dia tidak pernah bisa dibantah,” jelasnya menjawab kekuatiran banyak pihak terhadap koalisi Gerindra dengan partai-partai yang bermasalah dengan korupsi. (Web Warouw)
