NGAWI- Dalam menjaga kedaulatan pangan, peran dan keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional, sehingga sinergitas TNI dengan rakyat akan menjadi kekuatan yang sangat dahsyat. Demikian disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman pada acara Panen Raya Benih Padi Hibrida Sembada, di Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (27/10).
Kepada Bergelora.com dilaporkan bahwa, peran TNI dalam mendukung secara penuh upaya menciptakan kedaulatan pangan, merupakan langkah dalam menjaga kedaulatan pangan bangsa Indonesia, dan menjaga perbatasan dengan produksi padi.
“Pemerintah mendorong petani memprioritaskan penanaman benih unggul karena dengan biaya dan kerja yang sama hasilnya beda, hingga naik sampai 30%,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Mentan RI, Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa, sesuai instruksi Presiden RI, Joko Widodo untuk membangun daerah terdepan dan pinggiran, Kementerian Pertanian telah membuka lahan pertanian di daerah perbatasan, seperti Kepulauan Riau, Entikong, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
Menurut Mentan RI, Benih Padi Hibrida produksi PT Biogene Plantation lahir dari upaya membantu tugas TNI dalam mensuplai bahan ransum (bekal makan) yang berkualitas.
“Sinergi antara Kementan dan TNI dijalin melalui MoU ketahanan pangan pada 2014, tindak lanjutnya melalui pendampingan dan pengawalan distribusi alat produksi pertanian hingga ke desa-desa,” pungkasnya.
Mendekati Rakyat
Ditempat yang sama, Aster Kasad Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, S.IP. menuturkan, salah satu cara untuk mendapatkan kepercayaan publik adalah mendekatkan diri kepada rakyat.
“Kerja sama TNI dan Kementerian Pertanian membuat lebih dekat dengan rakyat, dan berinteraksi lebih intens dengan mendampingi petani untuk mewujudkan ketahanan pangan,” katanya.
Lebih lanjut Aster Kasad mengatakan, untuk mencegah adanya penyimpangan distribusi bantuan pertanian, Babinsa tampil mengawal agar bantuan tersebut tidak salah sasaran.
“Selama ini masyarakat didampingi para Babinsa, dan sudah melakukan penanaman benih padi diberbagai lahan diwilayah Kabupaten Ngawi,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistiono mengakui sangat terbantu dengan peran TNI dalam ekstensifikasi pertanian.
“Dari target 129 hektar, kini jumlah lahan Tani di Ngawi menjadi 135 hektar,” ucapnya.
Produktivitas Lebih Tinggi
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Biogene Plantation Marsda TNI (Purn) Bambang Priyono selaku produsen benih Sembada mengatakan bahwa, benih padi Sembada diklaim lebih unggul daripada benih hibrida lain.
“Bulir malai lebih banyak, lebih tahan hama, dan produktivitasnya lebih tinggi yaitu 3,8 sampai dengan 4,4 ton benih kering per hektar. Ide awal pengembangan benih tersebut untuk menciptakan beras berkualitas untuk ransum (bekal makan) TNI. Dari 9 varietas yang dilepas, empat varietas disukai masyarakat, bahkan telah di ekspor ke Brunei Darussalam,” kata Direktur PT Biogene Plantation.
Lebih lanjut Direktur PT Biogene Plantation Marsda TNI (Purn) Bambang Priyono mengatakan bahwa, benih hibrida ini telah diujicoba dibeberapa daerah seperti Tuban, Trenggalek, Tulungagung, Jember, dan Malang. Namun kondisi lahan dan kultur petani Ngawi yang adaptif terhadap teknologi baru memungkinkan hasil lebih baik.
“Tantangan kondisi alam seperti kekeringan dapat diatasi oleh petani seperti dengan memompa air untuk pengairan. Untuk itu, tahun depan direncanakan penanaman di lahan 600 hektar di Ngawi,” tandasnya.
Sementara itu, Petani pun berharap kerjasama dengan produsen benih hibrida berlanjut.
“Hasil benih petani dibeli Rp 17 ribu perkilogram oleh pihak Biogene. Kerjasama ini benar-benar meningkatkan pendapatan dan taraf hidup warga,” kata petani Desa Ngompro Suyanto.
Turut hadir pada acara tersebut, Irjen TNI Letjen TNI Setyo Sularso mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Wantimpres RI Sidarto Danusubroto, Ketua DPRD Ngawi Jatmiko Riyanto, S.H., M.Si., Waaster Panglima TNI Brigjen TNI Mar Gatot Triswanto, Danrem 081/Dhirotsaha Jaya Kolonel Inf Piek Budiyakto, dan Dandim 0805/Ngawi Letkol Inf M. Triyandono, S.IP. (Kolonel Inf Bedali Harefa)