KEEROM- Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 406/Candra Kusuma dibawah pimpinan Letkol Inf Aswin Kartawijaya selaku Dansatgas, menggelar kegiatan sweeping simpatik di Keerom Papua, beberapa waktu lalu.
Menurut Dansatgas Yonif 406/CK Letkol Inf Aswin Kartawijaya, dalam kesempatan kali ini Prajurit Yonif 406/CK melaksanakan razia dengan menggunakan tutup kepala ala sinterklas dan juga memberikan kartu ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru serta membagikan permen gula-gula kepada anak kecil yang berada di kendaraan pada saat pemeriksaan
“Sweeping ini dilaksanakan secara rutin untuk memberikan rasa aman, nyaman dan suasana yang kondusif serta untuk mencegah adanya kegitan ilegal di wilayah perbatasan RI-PNG. sesuai informasi yang didapat, wilayah ini berpotensi menjadi tempat melintasnya para pengedar narkoba, termasuk miras serta senjata api illegal,” ujar Letkol Inf Aswin Kartawijaya.
Dansatgas Yonif 406/CK juga menyampaikan bahwa, kegiatan sweeping saat ini dilakukan dalam rangka memperingati Natal dan Tahun Baru, sebagai bentuk toleransi dalam kehidupan antar umat beragama. Walaupun mayoritas prajurit Yonif 406/CK beragama Islam, apabila ada umat agama lain yang sedang merayakan hari besarnya, wajib menghormati dan menghargai antar umat beragama.
“Hal ini terbukti pada bulan September 2015 Satgas Yonif 406/CK berhasil mengamankan senjata laras panjang dan munisi tajam sebanyak 30 butir” kata Dansatgas.
Lebih lanjut disampaikan Letkol Inf Aswin Kartawijaya bahwa peredaran miras dan narkoba di Indonesia semakin banyak dan memprihatinkan. Tidak hanya orang dewasa saja yang mengunakan narkoba, tetapi juga remaja dan anak-anak sudah menjadi pengguna dan mengkonsumsi miras serta narkoba. Tidak terkecuali di Papua, khususnya di wilayah perbatasan RI-PNG.
“Peredaran miras dan narkoba di wilayah tersebut sangat tinggi. Terutama menjelang Natal dan Tahun baru, pada saat moment tersebut semakin banyaknya kita temukan masyarakat perbatasan yang mabuk dipinggir jalan karena mengkonsumsi miras dan narkoba. Bila hal ini dibiarkan maka akan memicu banyaknya pelanggaran dan masa depan bangsa Indonesia akan terancam dan akan rusak karena miras serta narkoba,” ungkap Dansatgas. (Kolonel Czi Berlin G)