JAKARTA- Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Tito Karnavian untuk mengusut tuntas kasus bom yang meledak di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11) pagi. Hal ini disampaikan Presiden di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (13/11).
“Saya sudah perintahkan Kapolri untuk menangani, lakukan sebuah penegakan hukum yang tegas dan usut secara tuntas pelaku,” kata Presiden kepada wartawan.
Sebagaimana diketahui telah terjadi ledakan bom dengan daya ledak ringan di depan Gereja Oikumene di Kawasan Sengkotek, Loa Janan, Samarinda, pada hari Minggu pagi sekitar pukul 10.00 WITA.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, bom di gereja Oikumene, Samarinda itu seperti menjawab berbagai pihak yang baru saja menegaskan pembelaan pada  persatuan walaupun berbeda-beda (Bhinneka Tunggal Ika). Presiden Joko Widodo juga masih melanjutkan silaturahmi dengan para ulama, TNI, Polri dan berbagai partai politik, Sepertinya pemboman tersebut adalah jawaban tegas pada rakyat dan Presiden RI.Â
Kejadian tersebut mengakibatkan setidaknya empat orang anak terluka dan rusaknya tempat parkir gereja tersebut.
Saat itu, sebagian jemaah gereja tengah beribadah, sedangkan sebagian lainnya berada di area parkir.
Pelaku, yang mengenakan celana dan kaus hitam, melemparkan bom molotov yang langsung meledak dan melukai empat orang. Korban sebagian merupakan anak-anak. Setelah melempar bom, pelaku langsung kabur dan terjun ke Sungai Mahakam. Warga yang ada di sekitar lokasi mengejar dan menangkap pelaku sebelum akhirnya diserahkan ke polisi.
Akibat kejadian ini jatuh korban 4 anak kecil yang saat kejadian berada di lokasi parkir gereja. Korban telah dibawa ke rumah sakit terdekat. (Bey Machmudin/Web).