Minggu, 18 Mei 2025

Wow..! Bank Dunia : Contohlah China !

JAKARTA – China, sebuah negeri yang dijuluki Tirai Bambu karena ketertutupannya, saat ini telah menjadi negeri yang ekonominya nomor dua terbesar di dunia setelah “Paman Sam”, Amerika Serikat (AS). Posisi China yang seperti itu membuat semua mata tertuju pada negeri yang dipimpin Partai Komunis China (PKC) ini. Bahkan, ada pepatah yang menyebutkan, “Jika China batuk, maka batuk pulalah dunia”. Hal ini dilaporkan oleh Sinar Harapan dalam situsnya, SHNet dan dikutip Bergelora.com di Jakarta, Selasa (25/4)

Peran penting China ini diungkapkan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dan Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde. Berbicara dalam konferensi pers pertemuan musiman 2017 antara Bank Dunia dan IMF, Selasa (20/4), Jim mengatakan, China masih membutuhkan perdagangan yang terbuka. “China adalah sebuah contoh yang baik (untuk perdagangan yang terbuka),” katanya.

Negeri itu harus mengentaskan jutaan penduduknya yang masih tertinggal dalam kemiskinan. Ia mengatakan, meskipun sentimen proteksionisme meningkat, China tetap melanjutkan perdagangannya dengan para mitra dagangnya dan bekerja dengan Amerika Latin. Ia berharap, perdagangan China dengan negara-negara itu terus meningkat di masa yang akan datang.

Dia menyebutkan, Inisiatif Sabuk dan Jalan China adalah sesuatu di luar dugaan. China telah melangkah maju dan menunjukkan perhatiannya pada pembangunan. Perhatian itu ditunjukkan bukan hanya dengan negara-negara tetangganya, atau yang ada di sepanjang jalur sutra, tetapi juga global.

Menurut Kim, Bank Dunia sedang bekerja sama secara baik dengan pemerintahan China dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang diinisiasi China. “Proyek One Belt One Road adalah sesuatu yang sangat penting bukan hanya untuk pemerintah China tetapi juga kita,” ujarnya seperti dilansir Xinhuanet.

Ditanya tentang sekeptisisme pemerintahan AS tentang perubahan iklim, Kim mengatakan, Bank Dunia akan melanjutkan kerjasamanya dengan pemerintah maupun sektor swasta di seluruh dunia guna mendorong pendanaan bagi perubahan iklim, terutama di China, Filipina, dan India.

Dalam konferensi pers yang sama, Direktur IMF, Christine Lagarde menyebut perlunya dukungan multilateral bagi perdagangan bebas dan adil. “Perdagangan adalah mesin utama pertumbuhan, satu dari pilar kesejahteraan,” katanya.

Ia “meremehkan” potensi konflik dengan pemerintahan Amerika Serikat yang baru terkait isu perdagangan, dengan mengatakan, “Saya punya alasan untuk mempercayai bahwa kita membuat kemajuan, kita akan bekerja bersama-sama untuk dukungan dan perbaikan sistem yang kita punya,”.

Pekan ini, IMF menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini hingga 3,5 persen. Ini sebagian karena pertumbuhan China lebih tinggi dari yang diharapkan. Lagarde mengatakan, data ekonomi yang baik datang dari China dan ekonomi China tetap dalam keseimbangan yang berkelanjutan dari investasi ke konsumsi dan jasa. (TH/Web Warouw)

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru