JAKARTA- China melarang impor daging dari perusahaan AS. Hal ini diumumkan pada Kamis, 11 Agustus, oleh Administrasi Umum Kepabeanan Republik Rakyat China.
Pihak berwenang China menjelaskan bahwa mereka untuk sementara menangguhkan impor daging dari perusahaan AS King Meat Service, setelah ditemukan produk tersebut mengandung ractopamine. King Meat Service berbasis di Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Ractopamine adalah aditif pakan ternak yang legal di negara tertentu dan dilarang di negara lain. Petani menggunakan aditif untuk meningkatkan massa otot hewan, serta untuk mempromosikan leanness dan meningkatkan efisiensi konversi makanan.
“Sesuai dengan undang-undang RRC, telah diputuskan untuk menangguhkan penerbitan deklarasi impor untuk produk daging yang dikirim oleh perusahaan ini mulai 11 Agustus 2022,” bunyi pernyataan di situs web pemerintah.
Kementerian tidak menentukan berapa lama pembatasan akan diberlakukan.
Para ahli mengatakan penghentian impor tersebut dilakukan demi kesehatan warga Tiongkok dan jangan diinterpretasikan berlebihan atau dikaitkan dengan tensi hubungan yang meningkat antara Tiongkok dan AS.
Dokumen tersebut juga mencatat bahwa informasi ini telah diteruskan ke Departemen Pertanian AS.
Berita itu muncul setelah Kantor Urusan Dewan Negara Taiwan dan Kantor Informasi Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok menerbitkan buku putih berjudul “Pertanyaan Taiwan dan Reunifikasi Tiongkok di Era Baru” pada Rabu, 10 Agustus.
“Kami adalah satu China, dan Taiwan adalah bagian dari China. Ini adalah fakta yang tak terbantahkan yang didukung oleh sejarah dan hukum. Taiwan tidak pernah menjadi negara; statusnya sebagai bagian dari Tiongkok tidak dapat diubah, ”kata buku putih itu.
Dampak Pada Kesehatan
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, pemberian ractopamine secara berlebihan berpengaruh langsung pada hewan ternak yang sangat berbahaya dan merugikan.
Drh. Andriyanto MSi ahli Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (FKH IPB) menyebutkan diantaranya berdampak pada perubahan tingkah laku hewan, gangguan kardiovaskular, gangguan muskuloskeletal di mana lemak yang dipaksa berubah menjadi otot, serta penurunan fungsi reproduksi.
Sementara di manusia, lanjutnya, jika mengkonsumsi produk asal ternak yang mengandung residu dari ractopamine, dapat terjadi gangguan fungsi jantung, penyakit kardiovaskular, gangguan sistem syaraf pusat, gangguan reproduksi, keracunan, mutagenik, karsiogenik dan teratogenik.
Karena itu, penggunaan ractopamine sebagai imbuhan pakan pada ternak mulai dilarang. Sebanyak 160 negara termasuk Uni Eropa, Rusia dan Republik Tiongkok sudah melarang pengunaan ractopamine sebagai imbuhan pakan.
“Atas kajian dan kekhawatiran terjadinya proses mutagenik dan karsinogenik, saat ini Pemerintah melalui Permentan RI No. 14/Permentan/PK.350/5/2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan melakukan pelarangan penggunaan Ractopamine pada hewan ternak yang produknya di konsumsi manusia. Untuk mencapai pertumbuhan ternak, banyak alternatif yang lebih baik selain ractopamine,” tandas Drh. Andriyanto. (Web Warouw)