Selasa, 10 Desember 2024

Kapolda Jabar: Bakal Jadi Tersangka, Rizieq Shihab Ketakutan

JAKARTA- Pengerahan massa yang dilakukan Ketua FPI Rizieq Shihab di depan Gedung Badan Pemelihara Keamanan, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (16/1) dengan menuntut pencopotan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan.

Menangapi hal itu, Irjen Pol Anton Charliyan yang ditemui usai menghadiri pembukaan rapim TNI di Markas Besar TNI Jalan Mabes Hankam Cilangkap, Jakarta Timur, mengatakan bahwa apa yang di lakukan Rizieq Shihab adalah suatu upaya untuk menutupi perasaan was-wasnya aja.

Karena menurut Irjen Pol Anton Charliyan, saat ini Rizieq Shihab sudah menjadi terlapor di Polda Jawa Barat atas kasus dugaan pelecehan lambang negara yang di laporkan oleh salah seorang Putri Presiden pertama Indonesia dan kata Irjen Pol Anton Charliyan sebentar lagi apabila mencukupi bukti-bukti maka tidak menutup kemungkinan statusnya bisa dinaikkan menjadi tersangka.

“Iya, itukan hanya ketakutan dari Rizieq saja. Saat ini dia kan sudah terlapor dan kemungkinan besar bila mencukupi bukti, maka statusnya bisa jadi dinaikkan menjadi tersangka,” kata Irjen Pol Anton Charliyan di Mabes TNI.

Tanpa Dasar Hukum

Sementara itu, aktivis 98 tergabung dalam Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) mempertanyakan dasar hukum tuntutan demo massa Front Pembela Islam (FPI) yang digelar hari ini sehingga menyasar ke arah Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan dan memintanya harus dicopot.

Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa menilai logika yang mereka lontarkan semakin tumpul jika FPI mengaitkan penyerangan terhadap anggota FPI oleh ormas di depan Mapolda Jawa Barat sehingga Anton Charliyan dikait-kaitkan?

“Memalukan jika ini yang menjadi alasan FPI mendesak Kapolda Jawa Barat dicopot. Karena Kapolda hanya bisa dicopot apabila melakukan kesalahan prosedur terkait tindakan hukum yang dilakukan. Logikanya FPI ini kemana. Lama-lama makin ngelantur, apa lagi sedang panik paska diperiksa kemarin di Polda Jabar,” ungkap Willy kepada wartawan di Jakarta, Senin (16/1.

Lebih lanjut, Willy memandang tuduhan Kapolda Jabar penghasut oleh FPI ini adalah upaya nyata Habib Rizieq yang ingin membenturkan institusi Polri dengan masyarakat dan ini sangat berbahaya. Apalagi, dakwahnya kemarin seharian cenderung mencari simpati dan dukungan.

 “Tidak ada kesalahan apapun yang dilakukan oleh Anton Charliyan dikarenakan aksi penangkapan dan penahanan pengerusak Sekretariat GMBI itu bukan dilakukan oleh Polda Jawa Barat, tetapi dilakukan oleh Polres Bogor. Yang artinya penangkapan ada dibawah koordinasi Kapolres Bogor, mengapa yang disasar malah Kapolda Jawa Barat? Lagi-lagi logika FPI makin tumpul,” bebernya.

Kepada Bergelora.comd dilaporkan, bentrok terjadi adalah antar ormas dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan Kapolda Jawa Barat. sekalipun Kapolda Jawa Barat sebagai Ketua Dewan Pembina GMBI.

“Bentrokan antar ormas di depan Mapolda Jawa Barat terjadi dikarenakan ada dua massa yakni yang pro dan kontra Habib Rizieq, jadi wajar ada bentrokan,” katanya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru