Selasa, 8 Oktober 2024

KAWAL JANGAN DIKORUP..! Mau Berantas TBC, Program Prioritas Prabowo Ditambah Lagi Jadi Rp 121 T, Menkes Uji Vaksin Tuberkulosis

ANYER – Pemerintah telah menambah anggaran percepatan atau quick win sebesar Rp 8 triliun untuk pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Dengan demikian, anggarannya kini menjadi sebesar Rp 121 triliun untuk tahun anggaran.
Adapun anggaran quick win ini diperuntukkan dalam mendukung pelaksanaan program-program prioritas Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara BKF Kementerian Keuangan Wahyu Utomo mengatakan, tambahan anggaran Rp 8 triliun itu dialokasikan untuk dipergunakan dalam pengentasan penyakit menular Tuberkulosis (TBC).

“Memang itu perkembangan terkini. Pembahasan di Panja B (DPR) waktu itu ada aspirasi untuk memunculkan salah satunya quick win untuk pengentasan TBC, itu Rp 8 triliun,” kata Wahyu, dalam acara Media Gathering di Anyer, Banten, Rabu (25/9/2024).

Wahyu menjelaskan, anggaran ini diambil dari anggaran belanja lain-lain. Program pengentasan TBC ini masuk ke dalam anggaran di lingkup Kementerian Kesehatan tahun 2025.

Selain untuk penuntasan TBC, alokasi anggaran untuk program quick win di Kementerian Kesehatan juga dialokasikan untuk pembangunan RS lengkap berkualitas di daerah Rp 1,8 triliun. Langkah ini melalui peningkatan RS tipe D menjadi tipe C di daerah serta sarana prasarana dan alat kesehatannya.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan dari Anyer, anggaran sebesar Rp 3,2 triliun juga dialokasikan untuk pemeriksaan kesehatan gratis. Pemeriksaan akan diberikan pada 52,2 juta orang, meliputi pemeriksaan tensi, gula darah, foto rontgen untuk screening penyakit katastropik.

Selanjutnya, pemerintah juga menyiapkan dana untuk program quick win makan bergizi gratis (MBG) sebesar Rp 71 triliun. Program ini menyasar ibu hamil, ibu menyusui, balita serta peserta didik di seluruh jenjang pendidikan.

Berikutnya, pemerintah mengalokasikan sejumlah anggaran untuk sektor Pendidikan melalui Kementerian PUPR, Kemendikbudristek, dan Kementerian Agama. Sebesar Rp 20 triliun akan dipergunakan untuk renovasi sekolah, dan Rp 2 triliun untuk pembangunan fisik sekolah unggulan di 4 lokasi.

Terakhir, ada program yang berkaitan dengan pangan yang disalurkan melalui Kementerian Pertanian. Dialokasikan dana sebesar Rp 15 triliun untuk lumbung pangan nasional, daerah dan desa. Rinciannya, program menyasar intensifikasi 80.000 hektar lahan dan ekstensifikasi (cetak awah) 150.000 hektare.

Uji vaksin TBC

Sementara itu, kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Indonesia lakukan tiga uji vaksin TBC sebagai bagian dari upaya untuk mengentaskan tuberkulosis di Tanah Air.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, Budi mengatakan, untuk mencapai tujuan bersama dalam mengeliminasi TBC pada 2030, diperlukan lebih dari sekadar diskusi dan konferensi, melainkan tindakan yang berani dan agresif, khususnya dalam pengembangan vaksin TBC.

“Kita akan mendengar kabar terkini mengenai 15 uji klinis vaksin TBC yang sedang berlangsung di seluruh dunia,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa selama 200 tahun terakhir, tuberkulosis telah merenggut lebih dari 1 miliar nyawa. Bahkan hingga saat ini, katanya, penyakit ini masih membunuh lebih dari 4.000 orang setiap hari, atau satu nyawa setiap 20 detik.

Oleh karena itu, ujarnya, Indonesia memainkan peran lebih aktif dalam upaya global mengatasi tantangan dan melawan TBC. Meskipun menjadi negara dengan jumlah kasus TBC terbanyak kedua, dia melanjutkan, Indonesia sempat dikeluarkan dari uji coba vaksin TB multisenter karena kendala hukum.

“Namun, kami telah bekerja keras untuk menyelesaikan masalah yang sudah berlangsung lama ini, menghilangkan hambatan untuk memungkinkan kolaborasi yang lebih luas dalam penelitian klinis,” ucap Menkes Budi.

Adapun, tiga uji vaksin TBC yang melibatkan Indonesia yaitu M72/AS01E oleh Yayasan Bill & Melinda Gates dan GlaxoSmithKline. Dia menjelaskan, Indonesia mulai memvaksinasi subjek untuk uji klinis fase 3 pada 20 September 2024, menyusul permulaan sebelumnya di Afrika Selatan dan Kenya.

Kemudian BNT164a1 oleh BioNTech dan Biofarma. Setelah menyelesaikan uji coba fase 1, katanya, Indonesia akan berpartisipasi dalam fase 2 kandidat vaksin TB mRNA dari BioNTech. Selain itu, dia menambahkan, uji vaksin AdHu5Ag85A oleh CanSinoBio dan Etana, di mana Indonesia terlibat dalam fase 1 uji klinis kandidat vaksin TBC vektor virus CanSinoBio.

“Kami optimis bahwa salah satu uji coba ini akan selesai pada tahun 2028, sehingga membuka jalan bagi kemajuan vaksin TBC terbaru secepat mungkin,” kata Budi. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru