Sabtu, 19 April 2025

Kemenkes: Beras Plastik Bisa Rusak Pencernaan

JAKARTA- Mengkonsumsi sebagian bahan plastik mungkin saja dapat menimbulkan trauma akibat fisik komponen plastik ke saluran cerna, walaupun tentu berkurang kalau sudah jadi lembut. Demikian Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) , MARS, DTM&H, DTCE kepada Bergelora.com di Jakarta, Jumat (22/5) menanggapi tentang beredarnya beras plastik yang dikonsumsi oleh masyarakat.

 

“Dampak lokal akibat bahan kimia atau mungkin kontaminan yang ada dalam plastik yang dipakai. Ini akan tergantung jenis plastiknya. Kemungkinan bahan dalam plastik itu terserap masuk pembuluh darah melalui mukosa saluran cerna, lalu menyebar ke seluruh tubuh,” ujarnya.

Ia menjelaskan tentang Polyvinil yang memang adalah bahan pembuat plastik. Sementara Resin, adalah resin exudat dari tanaman non volatile oil yang dapat untuk perekat dan pengawet.

“Tapi,  hingga saat ini belum ada hasil Lab resmi tentang ada tidaknya beras plastik,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa sampai saat ini Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) masih terus meneliti keberadaan plastik dalam beras yang dicurigai mengandung plastik.

“Mereka sedang melakukan penelitian tentang bahan yang dikatakan beras plastik itu. Jadi tegasnya sampai siang ini belum ada hasil resmi dari BPOM tentang ada tidaknya beras plastik,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa, Laboratorium Balitbangkes juga mempunyai alat High Performance Liquid Chromatography (HPLC), yang dapat mendeteksi senyawa kimia padat dalam suatu bahan‎.

“Kami sudah pernah menggunakan alat ini mendeteksi karbamat pada pestisida serta penelitian obat malaria artemisinin. Balitbangkes juga memiliki Gas ‎Chromatography untuk mendeteksi komponen yang mudah menguap dalam suatu bahan,” ,” jelasnya.

“Kita tunggu hasil penelitian BPOM untuk kepastian ada tidaknya beras plastik itu.

‎Jadi belum jelas apakah memang ada beras plastik atau tidak. Biarlah diperiksa di Lab dulu apakah benar memang ada, kalau toh ada maka apa komponen plastiknya, bagaimana pemrosesnya,” ujarnya. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru