PONOROGO- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo diangkat sebagai Warok Kehormatan oleh para sesepuh warok Ponorogo pada Minggu (25/9) malam. Bertempat di alun-alun Kabupaten Ponorogo, Eko Sandjojo merasa tersanjung dengan pemberian gelar tersebut.
Menteri yang mengalir darah Ponorogo dari ibunya itu kemudian menabuh gong tanda dimulainya festival reyog yang bersamaan dengan grebeg Syuro ke-23 yang tiap tahun diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
Menurut Eko Sandjojo, reyog merupakan satu kesenian lokal yang bisa menjadi kebanggaan nasional. Kebudayaan adiluhung itu patut dirawat, sebab sebuah kebudayaan merupakan ciri peradaban manusia.
“Kebudayaan yang menjadi peneguh peradaban mampu menjadi faktor yang berperan dalam meningkatkan arus perekonomian suatu masyarakat,” ucap menteri yang tampil sederhana ini.
Misalnya saja, ucap Eko Sandjojo lebih lanjut, reyog bisa berperan dalam memberikan sumbangan pemasukan daerah, yang tentu saja ikut berperan dalam perputaran ekonomi masyarakat desa dari sisi kerajinan, kuliner dan industri lain yang dihasilkan desa.
Gelaran festival nasional reyog itu akan diramaikan 39 group. Enambelas peserta adalah dari lokal Ponorogo sendiri, sementara sisanya adalah dari daerah luar Ponorogo, seperti Madiun, Magetan dan lain-lain.
Dengan peserta yang bisa mencapai ratusan orang, festival nasional reyog ini menjadi rutinitas wisata yang bisa menarik perhatian secara nasional, dan bahkan menjadi agenda nasional kebudayaan.
Sebagai seni kebudayaan yang telah menasional, reyog diharapkan mampu menjadi daya tarik wisata yang tak hannya bagi wisatawan lokal, namun juga wisatawan mancanegara. Oleh karena itu Menteri Desa berharap ada sisi lain yang bisa digerakkan secara ekonomi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.
Menurut panitia festival reog Ponorogo tersebut, festival kesenian reog ini bisa memutarkan uang dalam jumlah besar. Sebab selain ada pentas kebudayaan, di sekitarnya juga ada pasar rakyat yang keseluruhan uang berputar diperkirakan mencapai sepuluh miliar lebih. (Andreas Nur)