Rabu, 27 September 2023

SEKOLAH PINTER NGELES NIH..! Pungli Rp2,2 Juta per Siswa, Ini Penjelasan Pihak SMKN 1 Kota Depok

DEPOK – Dugaan pungutan liar (pungli) di SMA dan SMK Negeri di Depok dikeluhkan orang tua siswa. Pasalnya pungutan dengan dalih sumbangan pendidikan untuk memenuhi kekurangan dana BOS ini angkanya mencapai jutaan rupiah.

Seperti yang terjadi di SMKN 1 Kota Depok Jalan Bhakti Suci, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos yang diduga memungut sumbangan pendidikan hingga Rp2,8 juta.

Wakil Kepala SMKN 1 Depok Bidang Kemitraan, Enden, mengungkapkan kebutuhan kegiatan sekolahnya yang tak terpenuhi dari dana BOS mencapai Rp4,3 miliar. Kondisi ini membuat pihak sekolah mengadakan rapat dengan komite dan orang tua siswa.

“Sekolah harus menuangkannya di atas rencana kegiatan anggaran sekolah (RKAS). Itu sudah dilaporkan ke dinas, ternyata ada kebutuhan biaya yang memang terbiayai oleh BOS dan ada yang belum terbiayai,” tutur Enden saat ditemui di kantornya, Senin, 11 September 2023.

Kepada Bergelora.com.di Jakarra dilaporkan, Wakil Kepala SMKN 1 Kota Depok Bidang Kemitraan, Enden, saat dikonfirmasi mengenai sumbangan pendidikan yang dikeluhkan orang tua siswa di Jalan Bhakti Suci, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 11 September 2023.

Guna menutupi anggaran kegiatan yang tidak ter-cover dana BOS, pihak sekolah bersama komite dan orang tua siswa mengadakan rapat untuk penggalangan dana yang sifatnya bantuan serta tidak dipaksakan.

“Adapun angka itu adalah angka kebutuhan,” paparnya.

Namun, Enden tidak bisa menjabarkan detail kebutuhan untuk kegiatan apa saja yang sehingga membuat pihaknya harus mengumpulkan dana sekitar Rp4 miliar.

Ia pun tidak bisa menjelaskan skala prioritas berbagai kegiatan di sekolahnya. Karena menurut dia, semua kegiatan yang direncakan masuk dalam skala prioritas.

“Ketika saya mau bilang ini (kegiatan) yang prioritas saya harus musyawarahkan dulu, karena, kan, tergantung anggaran. BOS dan BOPD itu sudah ada aturannya mana yang harus keluar dari BOS mana yang keluar atau tidak kan,” katanya.

Enden menuturkan angka sumbangan Rp2,8 juta yang muncul saat paparan bukan hal yang wajib dibayarkan. Kegaduhan yang muncul di publik, ia menilai karena ada perbedaan persepsi dari wali murid.

“Akhirnya memang tidak (diwajibkan), berapapun. Yang (ekonomi) mampu, (silakan bayar) lebih,” ucap Enden.

Dugaan Pungli Ditemui Juga di SMAN 10 Depok

Salah satu orang tua siswa dari SMAN 10 Depok, SP, mengatakan tempat anaknya belajar meminta uang hingga Rp2,2 juta. Hal ini disampaikan dalam rapat komite.

SP menuturkan rapat tersebut awalnya dihadiri oleh kepala sekolah dan guru-guru lain. Namun, saat menyinggung soal sumbangan mereka keluar. “Baru setelah itu dari komite yang bicara. Alasan duit kurang. Itu alasan klasik,” katanya, Senin, 11 September 2023.

SP menuturkan anggaran pendidikan di SMAN 10 Depok mencapai Rp7,2 miliar setahun. Namun, dalam rencana penerimaan hanya Rp3,8 miliar sehingga kekurangan mencapai Rp3,4 miliar. “Kekurangannya ini dibebankan ke orang tua siswa, per siswa jadi kena Rp2,2 juta,” kata dia.

Keputusan sumbangan Rp2,2 juta per siswa itu direspons negatif oleh orang tua yang hadir. Pihak komite pun mengatakan akan membicarakan kembali.

“Sumbangan sukarela itu, kan, sifatnya kaya jadi omongan di belakang. Orang tua siswa menangkap itu sebuah keharusan,” ucap SP.

SP mengaku tidak berani untuk terlalu vokal dan menolak rencana uang sumbangan itu karena khawatir berimbas kepada anaknya.

“Takut anaknya diapa-apain kalau kita tidak membayar itu,” kata dia.

Beradasarkan kabar terbaru usai komite dan pihak sekolah bertemu, kata SP, untuk siswa kelas X dan XI ditetapkan biaya sumbangan Rp150 ribu per bulan.

Kemudian, sekolah akan melakukan penyesuaian kegiatan berdasarkan besar sumbangan yang diperoleh dari orang tua sesuai dengan urgensi dan kebutuhan yang ada.

“Lalu bagi orang tua yang ingin mengajukan keringanan dipersilakan menghubungi komite sekolah terkait dengan pemberian sumbangan pendidikan itu,” ucap SP.

Saat dihubungi ke Kepala SMAN 10 Depok dan Komite SMAN 10 Depok berinisial S dari nomor handphone yang didapat, keduanya belum merespon upaya konfirmasi yang dilakukan Tempo.

Tidak hanya SP, keluhan serupa ditemukan pula di media sosial. Akun Instagram @depokhariini mengunggah postingan dengan tulisan “Banyak laporan masuk ke kami sekolah tingkat SMA/SMK Negeri di Depok pungut sumbangan ke ortu siswa di atas Rp2 juta. Ada yang mengalami hal sama?”. Kolom komentar unggahan tersebut diisi beberapa orang yang diduga turut merasakan hal serupa. (Siti Badriyah)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,559PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru